Pages

Thursday 5 May 2011

Kejujuran



Bersiaplah selalu untuk menghadapi situasi yang menuntut kejujuran kita. Nasehat agar kita senantiasa berperilaku jujur memang lebih mudah diucapkan dibandingkan dilakukan secara nyata. Bayangkan, seseorang dalam keadaan "terjepit", bila ia berkata jujur, mungkin ia akan kehilangan keuntungan besar yang sudah ada dalam genggamannya. Sebaliknya, bila ia mau sedikit berdusta bukan hanya keuntungan namun juga kebanggaan yang akan diraihnya.

Sebenarnya, kejujuran tidak berkaitan dengan untung-rugi. Kejujuran adalah sebuah sikap yang tidak perlu dihitung dengan nilai uang. Kejujuran bukanlah sebuah pilihan. Seseorang mungkin berdusta karena ia memilih untuk berdusta. Lantas, mengapa ia berdusta? Bukankah kita tidak bisa menipu diri sendiri? Biar bagaimana pun, hati nurani tak bisa dibungkam, meski ia hanya berbisik lirih.

Bagaimana pun majunya sebuah perekonomian, "kejujuran adalah mata uang yang laku di mana-mana." Bawalah sekeping kejujuran dalam saku kita, itu melebihi mahkota raja diraja sekalipun.



Cangkir Yang Cantik



Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko souvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju pada sebuah cangkir yang cantik. "Lihat cangkir itu," kata si nenek kepada kakek. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara, "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop! Stop! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum!" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang.
Stop! Stop! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas! Panas! Teriakku dengan keras. Stop! Cukup! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata "belum!"

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku fikir, selesailah penderitaanku. Oh, ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop! Stop! Aku berteriak.

Wanita itu berkata "belum!" Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya. Tolong! Hentikan penyiksaan ini! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala ku lihat diriku."
(Motivasi KeeBoo Corp)

     %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

"Apabila kita jatuh dalam berbagai cobaan hidup, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, sebab kita tahu bahwa ujian yang hadir justru akan menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu berbuah matang dan menjadikan kita utuh dan sempurna."
 

"Kita tidak akan pernah tahu betapa kebahagiaan itu sangat indah dan menyenangkan apabila kita tidak pernah merasakan sakit dan kesedihan"


"Jangan kecil hati menghadapi ujian hidup, karena Alloh sedang membentuk kita. Mungkin bentukan-bentukan ini memang menyakitkan, tetapi setelah semua proses itu selesai, kita akan melihat betapa cantiknya Alloh membentuk kita"