Pages

Sunday 27 March 2011

Nice Poem from My Boss


Tanggal 2 Februari yang lalu adalah tanggal jatuh tempoku. Tanggal yang mungkin enggak terlalu istimewa, tapi entah kenapa di tanggal itu orang-orang yang ku kasihi selalu memberikan surprise-surprise yang manis. Bos ku misalnya, dia orang yang cukup baik, bijaksana, dan seru. Aku mengenalnya sudah 4 tahunan, dan baru kali ini bos menghadiahiku sebuah kado di hari jatuh tempoku, sebuah buku.
Sebuah buku biografi bergaya novel "Umar bin Al Khattab - The Conqueror" menjadi hadiah milad pertamaku dari bos.
Aku sangat mengagumi sosok Umar, sosok pria yang cerdas, tegas, adil, mulia, dan sangat dekat dengan rakyatnya. Jiwanya semerbak penuh serpihan sinar cinta, kebaikan, keindahan, menerangi kegelapan permusuhan. Benar-benar sosok pemimpin pilihan. Ku harap aku bisa menjadi pemimpin seperti Umar.

Banyak literatur juga shirah nabawiyah yang menceritakan kisah Umar bin Khattab, dan aku pun mengetahui gambaran umum Umar bin Khatab ya dari literatur-literatur semacam ini. Karena merasa cukup mengenal beliau, maka aku sedikit mengesampingkan baca buku hadiah istimewa ini.

Baru saat ini, aku penasaran dengan apa isinya. Ku baca, dan ku resapi. Mmmhhhh menarik, ga ngebosenin kok, benar-benar seperti baca novel, bukan biografi. Kisah yang sarat dengan hikmah. Subhanalloh, sebuah pembelajaran sejati.

Buku istimewa ini pun akhirnya selesai ku garap, dan ternyata, di lembar terakhir, terdapat sebuah puisi tulisan tangan bos ku. Nice poem from my boss.
Begini isi tulisannya :

Jadilah yang berilmu
biar tak lumpuh
Jadilah yang berilmu
maka kau tak akan angkuh

Jadilah yang berilmu
biar dalam sujud rukukmu
Jadilah yang berilmu
maka kau akan tahu

.... kau kecil dan Dia Besar
.... kau terbatas dan Dia Luas
.... kau yang mencari dan Dia Yang Menemukan

Akhirnya.....
Kau - nol -
Dia - tak terbilang -

Ilmu membuatmu
selalu 'kosong' dan kemudian 'penuh'
Begitu selalu
sampai kembali semua hidupmu



Bandung, Februari 2011
untuk yang ku sayangi

Indah bukan? Di balik watak kerasnya, ternyata bos ku sangat perhatian dan menyayangiku. Terima kasih bos. Sebuah kebahagiaan bisa menjadi bagian dari tim.


Saturday 26 March 2011

Sahabat

Periksalah kembali persahabatan yang pernah kita rajut. Apakah masih terbentang di sana? Atau kita telah melupakannya jauh sebelum ini. Bekerja keras dan meniti jalan karier bukan berarti memisahkan kita dari persahabatan.

Beberapa orang mengatakan bahwa menjadi pemimpin itu berteman sepi, selalu mengerjakan apapun sendiri. Memang pohon yang menjulang tinggi berdiri sendiri. Perdu yang rendah tumbuh bersemak-semak. Seperti itukah hidup yang ingin kita jalani? Tidak. Jangan kacaukan karier dengan kehidupan yang sebenarnya. Persahabatan merupakan bagian dari hidup kita.

Binalah persahabatan. Kita akan merasakan betapa kayanya hidup kita. Berbagi kesedihan pada sahabat, mengurangi kesedihan. Berbagi kebahagiaan pada sahabat, memperkokoh kebahagiaan.

Orang bijak bilang bahwa sahabat adalah satu jiwa dalam tubuh yang berbeda. Mungkin bersahabat dengan seseorang akan meringankan beban kita, karena di dalam persahabatan tidak ada perhitungan. Di sana kita belajar menghindari hal-hal yang tidak kita setujui, dan senantiasa mencari hal-hal yang kita sepakati. Saling menghargai, saling menyayangi, dan saling memperbaiki diri. Persahabatan adalah kekuatan. Jika hidup tanpa teman, maka mati pun sendiri.

Ali bin Abi Thalib pernah berkata, "manusia yang paling lemah ialah orang yang tidak mampu mencari teman, namun yang lebih lemah dari itu ialah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakannya".

Sahabat, terima kasih selalu mewarnai hidupku, hidup kita.


Cinta Versi Orang Keuangan



Wahai Kekasihku..
Debetlah cintaku di neraca hatimu
Kan ku jurnal setiap transaksi rindumu
Hingga setebal Laporan Keuanganku

Wahai kekasih hatiku…
Jadikan aku manager investasi cintamu
Kan ku hedging kasih dan sayangmu
Di setiap lembaran portofolio hatiku

Bila masa jatuh tempo tlah tiba
Jangan kau retur kenangan indah kita
Biarlah ia bersemayam di Reksadana asmara
Berkelana di antara Aktiva dan Passiva

Wahai mutiara kalbu ku
Hanya kau lah Master Budget hatiku
Inventory cintaku yang syahdu
General Ledger ku yang tak lekang ditelan waktu

Wahai pangeranku
Rekonsiliasikanlah hatiku dan hatimu
Seimbangkanlah neraca saldo kita
Yang membalut laporan laba rugi kita..
Dan cerahkanlah laporan arus kas kita selamanya

Jika di hari closing nanti, Tidak ada kecocokkan saldo..
mungkin cinta kita harus dijurnal balik.

Temukan Cintamu

Bila anda tak mencintai pekerjaan anda, maka cintailah orang–orang yang bekerja di sana. Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu. Dan, pekerjaan pun jadi menggembirakan. Bila anda tak bisa mencintai rekan-rekan kerja anda, maka cintailah suasana dan gedung kantor anda. Ini akan mendorong anda bergairah berangkat kerja dan melakukan tugas-tugas dengan lebih baik lagi. Bila toh anda juga tidak bisa melakukannya, cintai setiap pengalaman pulang pergi dari dan ke tempat kerja anda.
Perjalanan yang menyenangkan menjadikan tujuan tampak menyenangkan juga. Namun, jka anda tidak menemukan kesenangan di sana, maka cintai apa pun yg bisa anda cintai dari kerja anda, tanaman penghias meja, cicak di atas langit-langit, atau gumpalan awan dari balik jendela. Apa saja. Bila anda tak menemukan yang bisa anda cintai dari pekerjaan anda, maka mengapa anda tetap di situ? Tidak ada alasan bagi anda untuk tetap bertahan. Pergi cepat dan carilah yang anda cintai, lalu bekerjalah di sana. Hidup hanya sekali. Tak ada yang lebih indah selain bekerja dengan rasa cinta yang tulus.

Pagi Yang Aneh


Mhhhhhhhh......... Pagi yang cerah, pagi yang indah. Bagaimana tidak, setelah sepekan berada dalam situasi yang begitu tertekan, berhadapan dengan auditor, menunggu dibombardir pertanyaan juga dokumen yang begitu menumpuk, ditambah lagi harus jaim. Owwww sungguh sangat tidak enak ternyata buat orang seperti diriku, yang hampir setiap hari bawel, tertawa lepas, nyanyi-nyayi riang, tiba-tiba dunia seakan terhenti. Waktu diam membisu tak berdenting. Ribuan bahkan jutaan kata-kata menguap begitu saja, secepat jutaan tahun cahaya. (halahhhhhhh lebayyyyy.... heheh). Kemudian, "tinuninut... ada sms" suara doraemon dari handphone ku memecahkan kesunyian di pagi hari.

Dengan males, aku buka sms nya, ternyata dari bos ku di kantor "Neng, hari ini kita jadinya libur." Sontak aku kegirangan, ku kucek-kucek mataku, benarkah ini isi sms nya? benarkah pengirimnya? Ku baca lagi berulang-ulang......
Ah benar, ini memang isi sms nya, sebuah kabar gembira. Tapi aku harus pastikan dulu kebenarannya. Ku balas sms nya, "Teteh, [panggilan ku buat bos ku] libur?????" Dengan harap-harap cemas aku menungu jawabannya. satu detik berlalu, dua detik berlalu, tiga detik berlalu. "Haduhhhhh sms ku nyampe gak ya? Ko lama banget siy balesannya", begitu nuraniku berkata. Setelah sekian detik menunggu, "tinuninut... ada sms" kembali doraemon berteriak, "Iya". Horeeeeeee... akhirnya Ya Alloh, aku bisa libur! Senang... riang.... libur telah tiba.
Segera ku susun rencana buat hari ini, banyak hal yang ingin aku kerjakan di hari ini. Makasih tetehku, engkau begitu perhatian.

Aku pun dengan semangat menuruni beberapa anak tangga di rumah. Ngambil beberapa camilan buat menemaniku nonton tv. Pagi-pagi... gak ada acara yang bagus, ya udah nonton apa az deh yang ada. Nonton gosip artis jadi pilihanku hari ini. Bukan kebiasaanku nonton program infotainment yang gak bermanfaat seperti ini, tapi... apa boleh di kata, nonton yang lain lagi gak selera.

"Seorang mantan suami bernyanyi duet dengan anaknya di resepsi pernikahan mantan isterinya", salah satu kabar gosip yang diberitakan. Mmmmhhhhh... menarik. Dahsyat menurutku mantan suami ini. Ko bisa ya ikut berbahagia di saat mantan isterinya menikah??? Padahal, katanya dulu perceraiannya disebabkan karena isterinya berselingkuh dengan pasangan yang sekarang dinikahinya. Naluriku sebagai wanita, jika aku ada di posisi mantan suami tersebut pastilah aku terluka. Seorang mantan, biar pun mantan adalah orang yang pernah ku percaya untuk kuberikan cinta dan seluruh hidupku. Tapi, mantan suami ini justru berkata, "Selamat buat [tittttttt..... sensor], semoga bahagia." dan di kesempatan lain, ia pernah berkata, "Dia [mantan isterinya] adalah orang yang sangat cantik, bahkan saat tidak berdandan sekalipun, termasuk saat baru bangun tidur, aku telah menyia-nyiakan dia dengan bersikap dingin kepadanya, dan kurang memberikan perhatian kepadanya". So sweettttttttttt, mantan suami yang hanya mengenang masa indah saja saat masih bersama-sama mengarungi bahtera rumah tangga bersama mantan isterinya. Ia melupakan segala luka yang pernah ada, luka saat orang yang dikasihinya mengkhianati cintanya. Dan dengan tulus, dia tidak menyalahkan isterinya, dia malah menyatakan bahwa dirinyalah yang bersalah, tidak bisa membahagiakan kekasih hatinya. Sungguh sangat bijaksana. Sungguh seorang lelaki!


Well, ternyata, nonton gosip gak selamanya jelek. Bisa juga menjadikan inspirasi. Semoga, kelak ketika Alloh mempertemukanku dengan jodohku, aku mendapatkan seorang lelaki sejati.

Thursday 10 March 2011

Mawar untuk Mama


Seorang pria berhenti di toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan kepada sang ibu yang tinggal sejauh 250 km darinya. Begitu keluar dari mobilnya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pria itu menanyainya kenapa, dan dijawab oleh gadis kecil, "Saya ingin membeli setangkai mawar merah untuk ibu saya. Tapi saya cuma punya uang lima ratus saja, sedangkan harga mawar itu seribu."


Pria itu tersenyum dan berkata, "Ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kamu mau." Kemudian ia membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah, sekaligus memesankan karangan bunga untuk dikirimkan ke ibunya.


Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantar gadis kecil itu pulang ke rumah. Gadis kecil itu melonjak gembira, katanya, "Ya tentu saja. Maukah anda mengantarkan ke tempat ibu saya?"


Kemudian mereka berdua menuju ke tempat yang ditunjukkan gadis kecil itu, yaitu pemakaman umum, dimana kemudian gadis itu meletakkan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah.


Melihat hal ini, hati pria itu menjadi terenyuh dan teringat sesuatu. Bergegas, ia kembali ke toko bunga tadi dan mebatalkan kirimannya. Ia mengambil karangan bunga yang dipesannya dan mengendarai sendiri mobilnya sejauh 250 km menuju rumah ibunya.


(adapted from Rose for Mama - C.W. Mc. Call)